Di Beijing dan bagian timur laut Tiongkok dikenal masakan bernama shuan yang rou (Hanzi:涮羊肉) berupa irisan tipis daging domba yang dimasak di panci berisi air mendidih dan biasa dinikmati di musim dingin.
Masakan ini kemudian dibawa masuk ke Jepang oleh orang Jepang yang pernah tinggal di Manchuria.
Pemilik rumah makan Jūnidanya yang menjual Ochazuke dan Mizutaki di Kyoto mendengar tentang kebiasaan makan di Tiongkok dari orang yang pernah tinggal di sana.
Pemilik rumah makan lalu mendapat ide untuk meletakkan irisan tipis daging sapi di atas nasi dan dimakan secara Ochazuke dengan cara menyiramkan teh hijau panas di atasnya.
Pada tahun 1952, restoran Suehiro di Osaka mulai menghidangkan masakan dari irisan tipis yang diberi nama Shabu-shabu dan berhasil mendapatkan merek dagang untuk masakan ini pada tahun 1955.
Pada zaman dulu, shabu-shabu dimasak di atas kompor arang, sehingga di tengah-tengah panci shabu-shabu sengaja dibuat lubang seperti cerobong untuk memasukkan arang. Di Tiongkok, panci semacam ini disebut huo guo zi (Hanzi:火鍋子).
0 comments:
Posting Komentar